Senin, 27 April 2009

KALAH BERATAKAN CINTA

perasaan tercipta dari sebuah naluri
dan harapan seorang yang jauh di sana
beribu anak panah telah jatuh dari langit yang biru
bagikan hujan yang mengguyuri sebuah ladang yang kekeringan


tarian sayap kusutmu itu selalu ingin hiasi atap bumi
tapi apa daya bulu yang melekat ini selau berguguran
hanya ada sebuah tekat tercurahkan tuk kembangkan sayap ini
namun hati ini telah berkalang tanah


tawariang para batu nisan serentak menyabut dengan bahagia
dan lubang gelap selau minta ingin berteman
rasa takut kian merengggutnya
jubah putih sekan sudah terkenakan


hanya penyesalan yang kumiliki
tanpa ada sinar yang terang di sisiku
mungkin ini akhir sebuah cintaku
kalah beratakan cinta A

Minggu, 19 April 2009

HANCUR BERNAUNG AIR MATA

Pada malam berserta hujan yang mengguyur atap rumahku
dingin selalu mencekam raga ini penuh erat tapi sungguh tak dapat aku rasakannya
terian pada dahan yang rindang seraya ingin selalu ingatkan pujan hati di sana
kerlip cahaya indah jauh di sana , seakan berikan sejuta makna yang ingin aku terjemahkan di setiap sepiku



bias-bias air yang menetes, yang seakan mengkristal
indah ingn aku raih , namun hanya dapat aku pandang
tanpa adanya kenyataan yang dapat aku raih dengan tanganku
air sekan ingin sampaikan isi hati seseorang namun hanya dapat berikan kesejukannya


hening tenang setelah engkau tarikan di daun yang hijau pada gelapnya malam
tanpa ada bisik suaramu di telingaku
akan kah engkau matikan diriku dengan sejuta kisahku padamu
yang tanpa engkau hiraukan apa yang akan terjadi pada diriku


kini hanya ada kenangan yang mungkin teringat oleh diriku bersama luka yang kau ciptakan
hujan dimalam hari pun telah berheti curahkan airnya
dan kini tiada bisik suaramu dalam sepiku
air matalah yang kini jadi teman sepiku dan hancur selalu menyelimuti sekan abadi bernaung air mata

Minggu, 12 April 2009

TAWA RIANG DI KESUNYIAN YANG JAUH

Lemah sayap engkau kembangakan
harapan demi harapan tercurahkan dari indah sayapmu
lambaian bunga di telaga yang sunyi selau menggoda
berpercik capung mandikan jiwa dan raganya


rintihan dahan terkena angin pagi seakan jadikan nyayian di hati yang luka
tanpa renungan sebagai tempat berbagi masalah
sejuknya bangkitkan fikirannya yang lama membeku di jiwa terdalam
tercurah dalam cerianya tempat aku pijakan langkahku menuju kesunyian

hening selau selimuti hayalan di kelopak mataku
hanya tawa kesunyia yang masih terdengar ditelinga
namun jauh aku gapai, tanpa cahanya terangi jalanku
tapi mengapa tawamu selalu sampai bersama cintamu yang jauh di sana


malam yang dingin pilukan mata yeng terbebani sejuta masalah
namun fikiran selalu berteman kesakitan
jiwa dan raga seakan ingin terbang jauh disana
hanya tawa riang di kesunyian yang jauh yang dapat buat hatiku tenang dan terasa nyaman


Selasa, 07 April 2009

CINTA YANG TERBANG KE AWAN

Jauh ia kesana tiada yang memperhatikanya dengan sebuah do'a melekat di telinga baju rapi engkau kenakan dengam wangi tercium semangat membakar tekatmu yang bulat Wajah penuh ceria selau pancarkan langkah riang engkau ayunkan menuju ke lorong pesawat sambutan senyum engkau dapatkan saling tatap muka indah di berikan Berharap semua kan tercapi dengan lancar namun air mata basahi raut muka yang memandangmu pakainan rapimu tergantika oleh sebuah kain yang rapi tapi ucap kesediahan telah di sampaikan para insan Dirimu kini jauh tak kembali di samping orang yang berharap hanya kenangan yang sedih selalu dikenang hanya tangis yang memiluakan terdengar telinga namun jiwamu tetap tegar di sana bersama cinta engkau bawa ke awan

Jumat, 03 April 2009

CINTA BERPERCIK AIR MATA


Banyak gaya bahasa terucap oleh kata satu demi satu terangkai oleh kecup bibir
hati melihat yang jauh di sana berkabut putih nan suci terasakan oleh mata
Bayang selau ikuti tuanya melangkahkan hatinya putih kabut semakin terlihat mendekat banyak perasaan ingin tercurahkan di setiap titik putihnya dengan lembut engkau sapa hati ini dengan dinginmu dan kata yang engkau rangkai
namun entah mengapa air mata ini menetes di setiap aku memandang banyak pertanyaan terucap oleh hati ini namun hanya langit biru yang berteman kabut putih yang mau mendengarnya bias air matapun terpancar rangkaikan pelangi di setiap aku memandangnya kata terangkai itu menjadi bingkai di setiap sudut diri hingga terisi oleh cinta yang suci namun bingkai tersebut basah oleh setiap seruan hati hingga terdengar seruan cinta berpercik air mata tuk basahi semua cerita cinta yang indah