Selasa, 10 Maret 2009

MATI DALAM INDAHNYA CINTA

Kaca-kaca terpancar di raut muka
jauh terpandang hanyalah indah terlihat
langkah coba gapainya dalam naungan awan
denyut nadi trsentak terputs-putus aku rasakan

banyang kematin telah datang
bersama sayap hitamnya ia perkenalkan
jubah seraya menyapu alam bawah sadarku
hujan air ketakutan telah basahi ragaku
badan teras menjadi patung bersama indahnya perasaan

engkau ambil nyawaku dalam indahnya cinta
namun hanya aku dapat merasakan kata-katamu di telingaku
bersamanya aku ingin bangkit dalam gelapnya kematian
dan aku hanya ingin mati dalam indahnya cinta

PENANTIAN PADA SENJA






Banyak bayang-bayang terlintas pada birunya langit sore
hempasan angin tak terasakan namun dinginmu selalu ingin melekat
hujan jarum emas di langit bagaikan mengancam kegelisahanku
banyak sayap-sayap di langit ingin sampaikan kerinduan
namun apa daya hanya sebatas engkau terbang dan mulut selalu terkunci penuh rahasia

lengkungan di awan selalu lukiskan isi hati, tersirat banyak kata yang teruraikan
gelap langit ingin renggut kegembiraan di tepinya, aku menunggu
kehadiran cahanya setelah gelap datang menghinggapi aku
pada sisa sinar senja aku berdiri tuk merenungkan akan penantianku

adakah dirinya hadir walau hanya terlintas dan tak merasakan hangatnya sinar senja
tapi ingin aku ingat bayangmu yang terakhir bersama sinar senja yang aku miliki
dan tanpamu akukan mengenang dirimu bersama sore hari
hanya di sana aku dapat mengenang akan kehadiranmu di sisiku

kini aku selalu ada dalam penantian pada senjalah aku hanya berharap
engkau hadir kembali bersama hangatnya dan indahnya sinar senja
semoga aku dapat bertahan pada" penantian pada senja"