Sabtu, 05 September 2009

HUJAN AIR MATA DALAM BENCANA

hari beterik matahari
bersibukan aku lupakan waktu dalam penglihatanku
bising pada padatnya kota mewarnai
hamparan harapan ingin aku miliki bersama tidurku

barnaung coba aku sampaikan pada nasibku
baribu langkah aku pijakan pada luasnya jalan
bargelut dengan debu aku sampakian keluhku
berniatkan aku tuangkan dalam tekat ku yang bulat bersama langkah yang semakin pelan

mengapa langkah ku terhenti
ada apa ?......apakah ini akhir perjalanan hidup aku
mengapa banyak jeritan yang sangat memilukan silih berganti
ada apa ?........apakah tubuh akau sudah terbungkus kain melekat diriku

hujan air mata membanjiri tanah yang tandus
alam mungkinkah sudah marah
melihat ulah manusia yang terlewwat batas
tiada tahan air mata ini menghiasi bencana yang hinggap alam benah

Tidak ada komentar: